OKU Timur Pacu Pembangunan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) merupakan sebuah
kabupaten pemekaran di Provinsi Sumatera Selatan yang berusia sangat
muda yaitu sekitar 5 tahun,tepatnya pada 18 Desember 2003.
KABUPATEN ini lahir
berdasarkan UU No 37/2003 tentang Pembentukan Kabupaten OKU Timur,
Kabupaten OKU Selatan, dan Kabupaten Ogan Ilir.
Selama
bertahun-tahun, predikat lumbung pangan yang dipertahankan oleh
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, apakah predikat tersebut berimbas
pada kesejahteraan masyarakat yang berdomisili di sana? Kabupaten OKU
Timur yang semula merupakan bagian dari Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Setelah berubah menjadi kabupaten yang berdiri sendiri,memiliki 20
kecamatan263desa,7kelurahandan 18 desa persiapan, dengan jumlah
penduduk 600.000 jiwa berada dalam wilayah seluas 3.370 Km2.
Sebagai
daerah agropolitan,infrastruktur yang dapat menunjang terwujudnya
sasaran,tersebut perlu segera dipersiapkan.Seperti ketersediaan sarana
prasarana usaha serta iklim yang kondusif,yang kesemua itu diharapkan
adanya peran serta masyarakat dan sektor swasta sebagai stakeholder
dapat dilaksanakan secara maksimal. Kabupaten OKU Timur yang menjadi
perbatasan dengan provinsi Lampung merupakan pintu gerbang dan ke
Provinsi Sumatera Selatan,letak tersebut sangat strategis karena
didukung oleh tersedianya jalur darat lintas Sumatera.
Ditambah
lintas kereta api Palembang Tanjung Karang, sehingga posisinya
menjadikan OKU Timur sebagai daerah transit. Kinerja pembangunan di
Kabupaten OKU Timur di bawah kepemimpinan Bupati H Herman Deru bersama
wakilnya HM Kholid Mawardi terbilang sangat pesat. Beberapa proyek
besar yang tengah dilaksanakan dan menjadi ikon pembangunan di
Kabupaten OKU TIMUR. Antara lain seperti perkebunan jarak dan pabrik
biodiesel,perkebunan tebu dan industri pengolahan gula Komering
terpadu, perkebunan kelapa sawit dan industri CPO,jaringan irigasi dan
lahan berpengairan teknis, pertambangan Batu bara dan PLTU Mulut
Tambang serta beberapa proyek besarlainnya.
Kemajuan ini bisa
dilihat dari peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang pada tahun
2005 sebanyak Rp3.200.697.885, di tahun 2006 meningkat jadi
Rp9.013.488.750, serta di tahun 2007 kembali mengalami peningkatan
menjadi Rp9.801.085.055. Dan juga bisa dilihat dari peningkatan
anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) pada setiap tahunnya yaitu
pada tahun 2005 sebesar Rp213.999.419.049, pada tahun 2006 meningkat
menjadi Rp477.361.690.396, serta di tahun 2007 menjadi
Rp565.787.596.305.
Bupati OKU Timur H Herman Deru SH MM
mengatakan, sebagaimana daerah lain di propinsi Sumatera Selatan iklim
yang ada terdiri dari tropis dan basah,yang dipengaruhi oleh 2 musim
yaitu kemarau dan musim hujan. Pada umumnya Kabupaten OKU Timur
beriklim basah karena di pengaruhi oleh rawa dengan suhu yang sedang.
Perkembangan penduduk Kabupaten OKU Timur secara garis besar terdiri
dari 2 kelompok yaitu penduduk asli yang merupakan Suku Komering yang
pada umumnya menetap di sepanjang pesisir Komering dan suku pendatang
yang tersebar dan terkonsentrasi di 5 kecamatan pada umumnya berasal
dari suku Jawa yang datang melalui program transmigrasi sejak zaman
Hindia Belanda.
Masyarakat Kabupaten OKU Timur pada umumnya
mengandalkansumberpenghasilan dari pertanian, perkebunan,peternakan,
perikanan serta industri dan perdagangan/jasa. “Pada mulanya usaha
perkebunan dan pertanian masih dikelola secara sederhana dan sangat
tergantung pada alam. Setelah dibangunnya jaringan Irigasi Komering
melalui bantuan Bank Dunia, maka usaha masyarakat di sektor pertanian
pada umumnya mengalami kemajuan yang pesat, hal tersebut dapat dilihat
pada masa panen 3 kali setahun,”ucap Bupati.
Walaupun sebagai
kabupaten baru OKU Timur telah didukung oleh infrastruktur yang cukup
memadai meliputi panjang jalan Kabupaten OKU Timur adalah 1.948, 84 km
dengan status jalan negara sepanjang 21 km, jalan propinsi sepanjang
227,20 km,jalan kabupaten sepanjang 615, 73 km, jalan nonstatus 309,98
km,jalan desa,usaha tani dan transmigrasi 774,93 km. Kabupaten OKU
Timur sebagai pemasok beras nasional sudah terkenal sejak zaman dulu.
Masyarakat di daerah ini telah lama menggunakan pola tanam
intensifikasi danekstensifikasikarenadidukung oleh jaringan irigasi.
Kondisi
inilah yang mampu menempatkan OKU Timur sebagai daerah lumbung pangan
dan stok logistik wilayah, selain itu menjadi penghasil komoditi
jagung, kedelai, kacang tanah,karet,sawit,kayu sengon. Sektor
pertambangan hingga saat ini sektor pertambangan masih dikelola secara
manual dan sederhana serta baru menyentuh pada usaha bahan galian
golongan C. Untuk bahan galian golongan C pada umumnya masih bersifat
usaha rakyat yang berskala kecil karena dikelola secara tradisional
seperti pasir sungai, batu koral, batu gunung/ split dan tanah liat
sebagai bahan pembuatan batu bata.
Sektor perdagangan salah
satu bentukkebijakanyangtelahdilaksanakan di sektor perdagangan adalah
memberikan kemudahan dan fasilitas kepada para pelaku usaha khususnya
KUKM untuk mendapatkan izin secara mudah dan cuma-cuma, sedangkan dalam
bentuk lain yaitu telah disusunnya program untuk pengadaan pasar
tradisional penunjang di desa-desa dan di tingkat Kecamatan.Di sektor
perikanan dan peternakan juga mempunyai potensi untuk
dikembangkan,sejalan dengan ketersediaan lahan cukup luas dan jaringan
irigasi modern sebagai menjadi penunjang usaha yangdiperlukan.
Sektor
pariwisata di Kabupaten OKU Timur terdapat objek wisata yang sangat
potensial dikembangkan secara profesional yaitu bendungan Perjaya, air
terjun Mencar Jaya, industri kerajinan songket, dan perajin batu mulya
Sri Permata. (m marzuki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar